Arsip untuk Februari, 2011

Motivasi dari Realita Hidup

Hidup ini selalu berputar, seperti bumi yang terus berputar pada porosnya. Seperti lagu yang didendangkan oleh ST12, “Dunia Pasti Berputar”. Ibarat kata pepatah, bola itu bundar. Singkat kata, dalam hidup ini kita tidak selamanya diatas dan tidak selalu di atas. Ada kalanya kita penuh semangat, ada kalanya semangat kita melempem.

Hal itu lumrah dirasakan bagi manusia. Tidak terkecuali saya, ada masanya saya penuh semangat, ada masanya semangat itu seakan hilang entah kemana. Saya rasa, tugas besar yang harus diselesaikan adalah bagaimana menyiasati saat-saat malas itu datang. Bagaimana agar rasa malas dan kehilangan semangati itu bisa diminimalisir.
Hari demi hari saya berpikir keras bagaimana cara efektif untuk mendapat motivasi bagi diri ini. Seiring waktu berjalan, saya pun tersadar banyak hal yang memotivasi hidup dan menginspirasi di sekitar saya, dalam kehidupan sehari-hari. Ketika saya pergi ke kampus, di lampu merah dekat MM UGM berkeliaran anak-anak kecil yang mengelap motor yang berhenti di lampu merah, mereka mengelap lalu menengadahkan tangan, mengharap belas kasihan para pengendara motor dengan meminta uang. Di lampu merah yang lain seorang tua dengan keadaan cacat membawa sebuah kaleng cukup besar, duduk di perempatan Sagan, mengharap sedikit sedekah dari pengendara yang berhenti di lampu merah.

Keadaan yang saya jumpai tadi sedikitnya menggambarkan betapa masih banyaknya orang yang tidak beruntung di sekitar saya. Ini baru di Yogyakarta, apalagi yang saya saksikan di televisi di ibukota Jakarta, lebih banyak lagi orang-orang tidak beruntung yang menggantungkan nasibnya pada belas kasihan orang lain. Mereka bertebaran di lampu merah-lampu merah kota besar. Beralih ke kampung halaman saya di kecamatan Majenang, Cilacap, banyak anak kecil yang terpaksa mengais-ngais sampah, menjadi pemulung demi sesuap nasi. Betapa banyak orang yang tidak beruntung di negeri ini, dan ironisnya sebagian besar dari mereka adalah anak-anak usia sekolah, di waktu yang seharusnya mereka menikamti ilmu dari bangkau sekolah, mereka berjuang demi sesuap nasi, demi menyambung hidup. Jangankan untuk bisa bersekolah, untuk makan saja mereka sulit.
Ah, berbagai realita dalam kehidupan sehgari-hari yang banyak saya temui ini sungguh memberikan inspirasi dan menyadarkan saya. Bahwa saya jauh lebih beruntung dari mereka, saya masih bisa mengenyam bangku kuliah di PTN favorit. Malu saya karena sering mengeluh dengan keadaan, padahal masih banyak yang jauh kurang beruntung di luar sana.
Dan keterbatasan itu bukanlah halangan untuk bisa maju dan berprestasi. Hal ini semakin saya yakini setelah menonton salah satu film pemenang Eagle Awards Metro TV, “Habibie Dari selokan Mataram”. Di Film dokumenter tersebut, ditampilkan sosok seorang Muhammad Toha, yang dengan keterbatasan pendidikan dan sarana, dia tetap mampu menghasilkan karya-karya hebat. Karya-karya beliau di bidang aeromodelling yang mengagumkan, yang bisa bersaing dengan buatan anak kuliahan.
Ini menyadarkan saya bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak berprestasi. Bahkan keterbatasan bisa dijadikan sebagai motivasi untuk bisa berprestasi bersaing dengan mereka yang memiliki fasilitas cukup atau bahkan berlebih. Untuk mendapatkan kesuksesan, karir yang gemilang di masa depan, semua dimulai dari sekarang, jangan banyak mengeluh, dan tetap berusaha keras walaupun dalam keterbatasan


Pemilik Blog :

Fadhilla Tresna Nugraha alias Fadhil alias Fadhil Bedhil
Electrical Engineer jebolan Teknik Elektro UGM, sedang dalam perjalanan meraih cita-cita dan cinta-cinta

Bisa dihubungi lewat jalur berikut :

Tulisan Terbaru

Dilihat sebanyak

  • 202.909 kali

Jumlah Pengunjung Saat Ini

website stats